Minggu, 03 September 2017

Abhimanyu, Putra Sang Arjuna (3)

            Saking kuat dan beraninya Abhimanyu, Kurawa and the genk melihat bahwa Abhimanyu merupakan ancaman serius bagi mereka dan perlu untuk dibunuh. Oleh karena itu esoknya mereka berencana menjebak Abhimanyu dalam formasi perang Cakravyuh dan kemudian membantainya. Jadi ceritanya, dulu pas Subhadra hamil Abhimanyu, Arjuna mengajarkan cara masuk dan keluar dari formasi perang Cakravyuh ke Subhadra. Dan Abhimanyu nguping tuh ceritanya dari dalem perut. Tapi pas Arjuna sampe ke cara keluarnya, Subhadra udah ketiduran duluan. Dan berhubung mereka (Abhimanyu dan Arjuna) belum sempat ketemu lagi 13 tahun setelahnya, dan setelah akhirnya mereka ketemu pun toh pada sibuk cari pasukan dan negara sekutu untuk perang, jadi ya mungkin mereka belum sempat ngobrol lagi tentang hal itu dan Arjuna mungkin emang belum sempat nglatih anaknya lagi. Toh sebelum perang juga diceritain Abhimanyu nikah sama Uttari kan, wah tambah full schedule dahh. Oke back to topik. Saat itu, yang menguasai cakravyuh adalah Drona, Drupada, Arjuna, Khrisna, Bhisma, Karna (kayaknya itu doang deh, koreksi kalo salah) dan si Abhimanyu tapi cuma cara masuknya aja.

Cakravyuh

Untuk mensukseskan rencana pembantaian Abhimanyu, Khrisna dan Arjuna dialihkan untuk perang di lain tempat dengan cara Kurawa menyuruh salah satu negara sekutuya menyerang negara sekutu Pandawa, dan pasukan itu hanya bisa ditumpas dengan efektif oleh Arjuna. Jadilah disepakati Arjuna yang berangkat. Berhubung Khrisna adalah kusir keretanya, jadi ya udah mereka berdua pergi dari medan pertempuran. Sebenarnya Arjuna khawatir sama Abhimanyu, tapi dia percaya bahwa saudara-saudaranya yang lain akan menjaga anaknya itu. Sedangkan Khrisna? Penasaran nggak kenapa Khrisna nggak ngajarin Abhimanyu tentang cara keluar dari Cakravyuha padahal Abhimanyu dilatih sama dia dan ada pula adegan Abhimanyu lagi berlatih masuk cakravyuha dengan Duryudana Dursasana Sangkuni Khrisna dan Balarama sebagai tawanannya (pokoknya harus liat sendiri scennya, keren banget tauk!). Dan kenapa Khrisna manut-manut aja suruh pergi ke lain tempat padahal kita yakin Khrisna tau rencana licik Kurawa, dan yang akan dibantai adalah keponakannya sendiri. Mungkin karena disitu kan ceritanya Khrisna tau takdir masing-masing orang (kayanya sih) kaya nanti dari pihak Pandawa cuma Pandawa doang yang selamat, anak-anak Pandawa bakal mati semua, turunannya Pandawa yang akan naik tahta adalah Parikesit dll. Jadi mungkin itu alasan Khrisna membiarkan itu semua terjadi, karena memang sudah takdirnya.

Abhimanyu saat dikeroyok

            Ketika tau bahwa Kurawa menggunakan cakravyuha, Pandawa mulai mudeng tuh kenapa Arjuna dialihkan ke lain tempat. Jadi saat itu yang tau cuma Drupada. Yaudah deh Drupada maju. Eh ternyata dia kesulitan. Terus Abhimanyu maksa buat diperintahkan maju, tapi Yudhistira melarangnya karna Abhimanyu cuma tau cara masuknya. Oleh karena keadaan yang semakin kepepet, jadi Abhimanyu diizinkan maju untuk mmbuka jalan kemudian disusul dan dibantu oleh pamannya sehingga mereka bisa menebus cakravyuh dan mencari jalan keluar bersama. Oke, persiapan yang sepertinya kurang matang saudara-saudara. Saat mereka masuk, ternyata Pandawa dihadang Jayadrata, Raja Sindhu yang dulu pernah menculik Drupadi kemudian ditangkap oleh Arjuna dan akan dibunuh oleh Bima. Tapi sebelum Bima membunuhnya, eh dihentikan oleh Arjuna. Arjuna kasian karena apabila mereka membunuh Jayadrata maka Duhsala (saudara mereka yang merupakan genk kurawa) jadi janda. Sebenernya sama Nakula udah diperingatkan bahwa ketika kita menolong kalajengking yang tenggelam di air, maka kita yang akan celaka terkena sengatnya. Tapi akhirnya Jayadrata diampuni. Terus dia bertapa dan diberi anugrah Dewa Siwa bahwa kelak dia akan menguasai medan pertempuran selama satu hari dan tidak bisa dikalahkan oleh siapapun selain Arjuna. Bagusss..mulai gregetan kan..nyesel gila kan kenapa Arjuna harus pergi… Jadi ya Pandawa dihadang oleh Jayadrata sedangkan Abhimanyu sendirian di depan dan terus maju. Pamannya udah teriak teriak suruh dia balik, karna mereka tau itu jebakan. Tapi Abhimanyu nggak mau balik, dia dengan gagah berani terus maju kedepan walalupun dia udah tahu bahwa dia bakal mati disana. Kenapa? Aku yakin salah satu alasannya yang terkuat adalah karena dia begitu bangga dengan ayahnya, ingin membanggakannya, dan tidak ingin mengecewakannya. Jadilah Abhimanyu bertarung melawan Drona, Duryudana, Aswattama, Sangkuni, Dursasana, Karna, dsb aku lupa siapa aja. Dan yah..karena dengan satu lawan satu Abhimanyu nggak bisa dibunuh, akhirnya mereka keroyokan. Dan sebelum mereka membunuh Abhimanyu, mereka emang berencana menyiksa dia dulu. Saat itu pun Abhimanyu masih ngelawan. Dia pake apapun senjata yang ada, sampe roda kereta pun dia pake. Tapi yang namanya keroyokan, akhirnya dia kalah, disiksa deh. Dan disaat-saat terakhirnya, dia teriak dengan lantang kepada Pandawa “Paman, tolong bilang pada ayahku, bahwa aku tidak akan merusak reputasinya, dan bilang pada ibuku bahwa aku tidak terkalahkan bahkan saat sekarat pun!”. TESSS!!! Netes air mata ini. Begitu bangganya dia dengan Arjuna. Kasiaann bangettt sumpahh. Aku selalu nangis ngeliat adegan itu. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar