Abhimanyu, dia adalah
keponakannya Khrisna, yang dipercaya sebagai avatar Dewa Wisnu. Hebat? Jelas…
dan karena Subhadra adalah adik dari Khrisna dan Balarama, maka Abimanyu pun
juga merupakan keponakannya Balarama. Tau kan kalo mereka berdua (Khrisna dan
Balarama) adalah ksatria yang sangat hebat? Yah…dan Abhimanyu dibesarkan di kerajaannya
pamannya itu (karena bokapnya lagi di pengasingan), dan dilatih oleh mereka.
Kebayang kan gimana hebatnya Abhimanyu? Jadi, Starplus emang menggambarkan
Abhimanyu sebagai ksatria muda dan ganteng (I love you Paras Arora) yang berani
dan hebat, mewarisi kemahiran ayahnya. Yang mau tau penggambarannya Abhimanyu
bisa obrak abrik tulisanku yang lain.
![]() |
Trio kece, Arjun-Khrisna-Abhimanyu |
Saat perang
Baratayudha, Abhimanyu dengan berani menyerang musuh-musuhnya. Dia tidak gentar
sedikitpun dengan siapapun musuhnya. Dia bilang musuh ayahnya adalah musuhnya.
Nggak heran ya kalo Abhimanyu jadi anak kesayangannya Arjuna. Bahkan dia pernah
lho berhadapan dengan Bhisma yang notabene digadang-gadang sebagai ksatria
terkuat yang merupakan anak Dewi Gangga dan dijuluki Dewabrata, dan sekaligus
merupakan kakek para Pandawa dan buyutnya Abhimanyu sendiri. Saat berhadapan, Bhisma
heran dan terkagum-kagum dengan kemahiran Abhimanyu. Terus dia tanya yang kira
kira gini
“Nak, siapa kamu?”
“Aku Abhimanyu, Putra
Arjuna dan Subhadra.”
Terus raut wajahnya
Bhisma keliatan banggaaaa banget pas mengetahui kalo ksatria muda nan tampan itu
adalah anak Arjuna, cucu kesayangannya dan merupakan cicitnya sendiri. Terus
Bhisma rada nggak niat melawan Abhimanyu (tapi bukan berarti Bhisma nggak
nyerang atau cuma pura-pura nyerang aja lho ya, dia tetep nyerang tapi nggak
berniat membunuh), dia sayang banget soalnya sama cicit yang baru ditemuinya
itu. Si Bhisma malah kaya lagi nglatih cicitnya sendiri. Setiap serangan Bhisma
berhasil di tangkis sama Abhimanyu, Bhisma senyum senyum bangga gitu, dan
ketika Abhimanyu berhasil melukai dia, senyumnya tambah lebar. Ya aku sih
ngerti ya gimana perasaannya Bhisma. Kasih sayang seorang buyut untuk cicitnya.
Jadi ceritanya emang Bhisma dan Abhimanyu belum pernah ketemu, mengingat
Abhimanyu dilahirkan dan dibesarkan di Dwaraka. Terus Bhisma bilang intinya
jangan halangi kakek nak, kakek tidak ingin melawanmu. Di umurmu ini harusnya
kamu masih berguru dan berlatih perang, bukan terjun ke medan perang sungguhan.
Tapi Abhimanyu tetep ngotot menghalangi kakeknya (atau buyutnya, ya itulah
pokoknya), dia tetep melawan Bhisma. Aku membayangkan seandainya Bhisma ketemu
Abhimanyu bukan di medang perang, apa ya yang bakal dilakukan Bhisma? Pasti dia
nglatih Abhimanyu deh, bahkan dijadiin cicit kesayangannya. Hmm..sayang banget
ya pertemuan pertama mereka terjadi di medan perang dan menjadi musuh satu sama
lain, yang bahkan akhirnya dua-duanya pun sama-sama gugur disitu. Sayang banget
Abhimanyu belum sempat berbhakti sama buyutnya itu. Sebenernya pingin deh liat
kebersamaan Abhimanyu sama Bhisma, liat interaksi yang terjadi diantara buyut
dan cicit. Pasti penuh penghormatan dan kasih sayang.
Abhimanyu juga pernah berhadapan sama Karna. Diceritain
pada saat itu Karna posisinya tau kalo Abhimanyu adalah anaknya Arjuna, yang
berarti merupakan keponakannya sendiri. Tapi si Karna mah nggak kayak Bhisma.
Dia tetep mau manah Abhimanyu, tapi emang ragu-ragu sih. Lamaaa banget dia
narik anak panahnya. Eh tiba-tiba Kunthi datang, terus manggil si Karna dengan
nada tegas dan menegur. Terus Kunthi sambil jalan menghampiri mereka berdua,
dan berhenti di sebelah Abhimanyu (adegan ini diiringi theme song Suryadev So
Gaye*kalogaksalah yang emang jadi theme song mereka berdua) terus Kunthi
ngomong intinya gini,
“Aku paham dengan persaingan
ini (Pandawa dan Karna), aku juga mengerti persahabatan antara kau dan
Duryudana. Tapi kalau kamu tega membunuh anak kecil yang bahkan masih
berhubungan darah denganmu, maka berarti kamu haus darah, Nak.”
Terus Karna ya biasa
lah, kaget dan bengong, sikapnya setiap dia ketemu Kunthi. Diceritain emang
walaupun Karna nggak tau kalo Kunthi itu ibu kandungnya, tapi dia selalu mati
kutu di depan Kunthi. Dia begitu menghormati Kunthi. Dan akhirnya Kunthi
menghilang (jadi ceritanya itu cuma imajinasinya Karna aja #GUBRAGG). Terus
matahari tenggelam deh…dan perang pada hari itu berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar