1. Vasektomi (MOP)
Definisi : salah satu metode kontrasepsi KB pria berupa tindakan pengikatan
dan pemutusan kedua saluran sperma (vas deferens) sehingga pada waktu senggama
cairan mani yang keluar tidak mengandung sperma
Cara Kerja : saluran sperma yang diikat/dipotong menyebabkan cairan mani
yang keluar tidak mengandung sperma
Efektivitas : 99,9%
Kelebihan : sangat efektif, aman bagi hampir semua pria, tidak ada efek samping
terhadap kemampuan seksual
Keterbatasan : perlu pertimbangan yang matang sebelum dilakukannya
vasektomi, karena bersifat permanen kecuali dilakukan rekanalisasi
Setelah divasektomi harus beristirahat 2-3 hari dan menghindari kerja berat
selama beberapa hari
Kriteria yang diperbolehkan : tidak ingin mempunyai anak lagi, sukarela,
mendapatkan persetujuan istri
Kriteria yang tidak diperbolehkan : memiliki masalah dengan alat kelamin
seperti infeksi/bengkak/luka/benjolan di zakar atau buah zakar, kencing manis,
kelainan pembekuan darah
Kemungkinan efek samping : < 24 jam pasca vasektomi (perdarahan), >
24 jam (demam, memar, nyeri, jangka panjang (pegal dan nyeri)
2. Tubektomi (MOW)
Definisi : metode kontrasepsi dengan cara melakukan operasi (mengikat atau
memotong) kedua saluran indung telur
Cara Kerja : dengan mengikat dan memotong saluran indung telur, sel telur
yang dilepas indung telur tidak dapat bergerak ke saluran indung telur sehingga
tidak dapat bertemu dengan sel sperma
Efektivitas : 99,5%
Kelebihan : sangat efektif, mengurangi risiko kanker ovarium, tidak
mempengaruhi proses menyusui, berlangsung seumur hidup
Keterbatasan : perlu pertimbangan yang matang, tidak melindungi diri dari
IMS
Setelah tindakan pelru istirahat 2-3 hari dan tidak mengangkat beban berat
selama 1 minggu
Kriteria yang diperbolehkan : tidak menginginkan anak lagi, sukarela,
mendapat persetujuan suami
Kriteria yang tidak diperbolehkan : setelah persalinan 7-42 hari, mengalami
infeksi kewanitaan/kanker panggul/kanker payudara, memiliki masalah jantung,
stroke, tekanan darah tinggi, kencing manis
Kemungkinan efek samping : <24 jam (perdarahan, gatal, bentol), >24
jam (demam, nyeri perut hebat, bernanah)
3. AKDR/IUD
Definisi : kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim, sangat efektif dan
aman, ukurannya sempit, terbuat dari plastik lentur, berbentuk huruf T, diselubungi
oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga. Memberi perlindungan hingga 8-12
tahun, tidak mengandung hormon
Cara Kerja : menghambat terjadinya pertemuan sel sperma dengan sel telur
dengan cara menurunkan kemampuan sel sperma membuahi sel telur
Efektivitas : 99,2-99,4%
Kelebihan : dapat digunakan segera setelah persalinan dan keguguran, efek
segera setelah pemasangan, tidak mempengaruhi produksi ASI, tidak ada interaksi
dengan obat-obatan
Keterbatasan : dipasang dan dilepas oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan
Kriteria yang diperbolehkan : sukarela, mendapat persetujuan suami
Kriteria yang tidak diperbolehkan : melahirkan >48 jam s/d 4 minggu,
mengalami infeksi setelah melahirkan atau keguguran, kanker serviks, radang
panggul
Saran setelah pemasangan : 1 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun
4. Implan/susuk KB
Definisi : alat kontrasepsi berbentuk batang kecil yang terbuat dari
plastik yang mengandung hormon progestin, dipasang dibawah lapisan kulit
(subkutan) pada lengan atas bagian samping dalam. Memberi perlindungan hingga
3-4 tahun
Cara Kerja : mengentalkan lendir leher rahim sehingga mencegah pertemuan
sel sperma dan sel telur, mengganggu siklus menstruasi termasuk mencegah
pelepasan sel telur dari ovarium, menipiskan selapit lendir rahim sehingga
mencegah tertanamnya embrio
Efektivitas : 99-99,8%
Kelebihan : dapat digunakan segera pasca persalinan/keguguran, tidak
mengganggu produksi ASI, kembalinya kesuburan cepat setelah dicabut, mengurangi
nyeri dan jumlah darah haid
Keterbatasan : dipasang dan dilepas oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan
Kriteria yang diperbolehkan : sukarela, mendapat persetujuan suami
Kriteria yang tidak diperbolehkan : menderita penyakit hati kronis, masalah
penggumpalan darah, kanker payudara
5. Suntik KB 1 bulanan/kombinasi
Definisi : kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan di daerah pantat/lengan,
mengandung hormon progestin dan estrogen
Cara Kerja : mencegah pelepasan sel telur dari indung telur
Efektivitas : 99,7%
Kelebihan : mengurangi risiko terjadinya kanker indung telur
Keterbatasan : diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian awal
suntik KB, tidak disarankan bagi ibu menyusui
Kriteria yang diperbolehkan : sukarela, baru saja mengalami keguguran, menyusui
Kriteria yang tidak diperbolehkan : menderita penyakit hati, hipertensi,
diabetes, ginjal, saraf, kandung empedu, kanker payudara, migrain, konsumsi
obat epilepsi/TB, usia >35 tahun
6. Suntik KB 3 bulanan/progestin
Definisi : kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan di daerah pantat/lengan
berisikan hormon progestin
Cara Kerja : mencegah pelepasan sel telur dari indung telur, menganggu
siklus menstruasi termasuk mencegah pelepasan sel telur dari ovarium,
menipiskan selaput lendir rahim sehingga mencegah tertanamnya embrio
Efektivitas : 99,7%
Kelebihan : cocok untuk ibu menyusui, mengurangi risiko kanker endometrium,
menurunkan kasus anemia
Keterbatasan : diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian awal
Kriteria yang diperbolehkan : sukarela, pasca melahirkan diberikan setelah
6 minggu, pasca keguguran
Kriteria yang tidak diperbolehkan : penyakit hati, tekanan darah tinggi,
diabetes, ginjal, saraf, stroke, kanker payudara
7. Pil Progestin/minipil
Definisi : kontrasepsi yang idberikan secara oral dalam bentuk pil yang
berisikan hanya hormon progestin
Cara Kerja : mengentalkan lendir mulut rahim sehingga menghambat masuknya
sperma, mengganggu siklus menstruasi termasuk mencegah pelepasan sel telur dari
ovarium, menipiskan selaput lendir rahim sehingga mencegah tertanamnya embrio
Efektivitas : 98,5%
Kelebihan : aman bagi ibu menyusui, kesuburan kembali cepat
Keterbatasan : diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian
awal, harus diminum setiap hari pada waktu yang sama, memiliki interaksi dengan
obat epilepsi dan TB, memerlukan kepatuhan yang tinggi
Kriteria yang diperbolehkan : pasca keguguran, anemia
Kriteria yang tidak diperbolehkan : penyakit hati, konsumsi obat epilepsi
atau TB, knaker payudaran, pelupa
8. Pil Kombinasi
Definisi : kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang
mengandung 2 macam hormon dosis rendah yaitu progestin dan estrogen
Cara Kerja : mencegah pelepasan sel telur dari indung telur
Efektivitas : 98,5%
Kelebihan : kesuburan cepat kembali, penggunaan dapat dihentikan setiap saat
Keterbatasan : diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian awal,
mengganggu produksi ASI, memiliki interakti dengan obat epilepsi dan TB,
memerlukan kepatuhan tinggi
Kriteria yang diperbolehkan : pasca keguguran, anemia
Kriteria yang tiak diperbolehkan : menyusui, penyakit hati, tekanan darah
tinggi, diabetes, ginjal, saraf, kandung empedu, stroke, jantung, kanker
payudara, migrain, konsumsi obat epilepsi/TB, merokok, usia >35 tahun,
pelupa
Sumber : Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah. 2018. Buku Aman dan Sehat
menggunakan Kontrasepsi bagi Faskes