Kamis, 15 Februari 2018

METABOLISME BILIRUBIN



Setelah sekian lama aku ngisi blog ini dengan curhatan dan ocehan yang sungguh tidak berarti apapun bagi kalian, kali ini aku mau berbagi hasil belajarku (apaan sih) tentang…tadaaa…seperti judulnya dong tentunya ya kan… yaitu metabolisme bilirubin. Sebenernya ini cuma hasil ringkasanku setelah melihat video di Youtube plus ditambah-tambah dikit dari guyton. So, kalo belum jelas langsung aja ke sumbernya supaya lebih yaqieennn…oiya sebelumnya mohon koreksinya apabila ada yang kurang tepat…oke cus… 

Kita mulai dari eritropoesis (erythropoiesis), which means proses pembentukan sel darah merah (erythrocyte or red blood cell). Dimana sebenarnya sel darah merah diproduksi? Pada dasarnya sumsum tulang dari semua tulang memproduksi sel darah merah sampai seseorang berusia 5 tahun. Tetapi, sumsum tulang panjang, kecuali bagian proksimal (atas) humerus dan tibia, menjadi sangat berlemak dan tidak memproduksi sel-sel darah merah setelah berusia kurang lebih 20 tahun. Setelah usia ini, kebanyakan sel darah merah diproduksi dalam sumsum tulang membranosa, seperti vertebra, sternum, rusuk, dan ileum. Proses eritropoesis ini akan memproduksi eritrosit yang akan beredar di sistem sirkulasi melalui pembuluh darah (vasa) kita. Umur dari eritrosit kurang lebih 120 hari. Ketika eritrosit mulai tua, membran sel yang selama ini bersifat elastis dan melindungi keutuhan eritrosit akan menjadi rapuh, akibatnya sel ini mudah pecah/robek terutama sewaktu melalui tempat-tempat yang sempit. Hemoglobin yang dilepaskan sewaktu eritrosit pecah akan difagosit oleh makrofag terutama di hati, limpa, dan sumsum tulang (dinamakan sistem retikuloendotelial). Dari hemoglobin akan didapatkan 2 komponen utama yaitu heme dan globin. Globin merupakan suatu protein yang kemudian akan dipecah menjadi asam amino lalu masuk ke pembuluh darah dan kembali ke sumsum tulang untuk proses eritropoetin selanjutnya. Sedangkan heme akan dipecah menjadi unconjugated bilirubin (berwarna orange kekuningan) dan besi (Fe2+). Besi akan diangkut dalam bentuk transferrin menuju sumsum tulang melalui pembuluh darah untuk proses eritropoesis selanjutnya, atau ke hati dan jaringan lainnya untuk disimpan dalam bentuk ferritin. Unconjugated bilirubin memiliki sifat lipid soluble (larut dalam lemak) sehingga untuk mengalir di pembuluh darah membutuhkan suatu pengangkut, dalam hal ini adalah albumin. Albumin adalah suatu protein, dan bersama-sama dengan unconjugated bilirubin akan menuju hati.

Setelah sampai di hati, albumin akan melepaskan diri dan mengalir kembali di pembuluh darah, sedangkan unconjugated bilirubin akan bergabung dengan glucoronic acid (proses ini disebut conjugation) membentuk conjugated bilirubin yang bersifat water soluble. Seperti yang telah disebutkan diatas, hati juga memiliki makrofag yang bernama sel Kupffer, yang juga berfungsi untuk memecah sel darah merah dengan proses yang sama seperti yang terjadi pada sumsum tulang. Conjugated bilirubin kemudian akan dialirkan ke saluran empedu menuju Gall bladder (kantong empedu). Ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka conjugated bilirubin bersama dengan garam empedu dan bahan lainnya akan disekresi dari kantong empedu ke dalam usus halus. Bersama makanan, conjugated bilirubin akan menuju  ke usus besar atau kolon. Di dalam kolon mengandung banyak bakteri yang akan mengubah conjugated bilirubin menjadi urobilinogen (lipid soluble) dengan melepaskan glucoronic acid melalui proses hydral hydrolysis atau reaksi reduksi. 10-15% urobilinogen akan terserap oleh pembuluh darah dengan bergabung dengan albumin melalui vena porta sedangkan 85-90% lainnya akan dioksidasi oleh bakteri usus menjadi sterkobilin (berwarna coklat) yang kemudian akan diekskresi oleh tubuh bersama sisa makanan daam bentuk feses.

Bagaimana dengan nasib 10-15% urobilinogen yang direabsorpsi oleh vena porta bersama albumin? Sekitar 5% akan kembali masuk ke hati dan diproses kembali (berikatan dengan glucoronic acid) untuk selanjutnya memasuki saluran empedu. Sedangkan sekitar 5% lainnya akan ditransportasikan menuju ginjal. Setelah tepajan udara dalam urine, urobilinogen teroksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning).
 Semoga bermanfaat!!!
Ini hasil gambarku
           
Ini aku ambil dari Guyton (lebih sederhana)
Referensi :
https://www.youtube.com/watch?v=dJ_dasmimE4
Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12

Rabu, 14 Februari 2018

cuma sekedar curcol

Gue tau lama lama blog ini isinya sampah semua. Penuh sama curhatan-curhatanku yang nggak penting. But really...aku butuh ngeluarin ini semua dari hatiku (lebay) biar nggak numpuk dan berat kalo mesti dibawa kemana mana. Makanya aku bikin blog ini hahaha. Kadang aku mikir sih apa aku terlalu sensitif, atau terlalu memikirkan suatu hal yang nggak penting, terlalu dramatis, terlalu aneh, terlalu freak? Yeah..freak is my middle name hahaha.
Jadi kali ini aku pingin cerita tentang rasa yang tiba-tiba hadir (ceileh) sewaktu aku berada di ruang *PIPPPPP sebuah rumah sakit di Jogja. Aku bingung juga sih akankah orang yang aku tulis ini baca ocehanku atau engga, jadi aku putuskan untuk menyamarkan ruangnya saja agar terkesan lebih bias (helehh bahasanya). Tapi kalaupun baca, aku harap dia menganggap tulisan ini murni buah pikir dari aku, tentang apa yang aku rasakan, tentang output yang aku hasilkan, dan dia tidak lain tidak bukan hanya sebuah input yang bisa saja menghasilkan output yang berbeda pada masing-masing orang (ngomong opo sih nduk). Pokoknya inilah yang langsung terlintas di pikiranku dengan diiringi rasa yang muncul seketika di hatiku.
Dia, yang biasa dipanggil dengan 4 huruf, pertama aku ketemu yang aku pikirkan adalah dia ceria. Sumpah ceria banget! Menyenangkan, humoris, tapi bullyable hahaha. Tentunya bukan aku yang membully, apalah dayaku yang hanya butiran debu disitu. Yang membully nggak lain nggak bukan adalah teman temannya. Gua mah diem aja dah duduk dipojokan ruangan. Semua orang disitu baik, baik banget malah! Jujur aku nyaman banget berada disitu, tempat ternyaman di RS itu deh pokoknya. Sehari dua hari, seminggu dua minggu, lama lama aku tau beberapa nama dan kebiasaan orang orang disitu. Terutama si mas 4 huruf ini sama mas satunya yang memang sering kumintai bantuan. Dan bener-bener nggak kusangka, makin hari aku makin kagum sama dia. Tadinya aku pikir dia cuma anak muda yang udah kerja dan masih bersifat manja (sumpah dah dia emang manja benerrrr). Tapi ternyata dia ngajar lho teman teman...aku nggak tau pasti sih dia itu sebagai asdos kah dosen kah atau apa lah aku nggak paham juga (soalnya aku cuma ndengerin pas dia lg curhat tentang mahasiswanya). Seketika itu aku kaget (tapi masih terkontrol sih, nggak sampe teriak teriak plus mata melotot diiringi musik yang menggebrak dan zoom kamera ala ala sinetron Indonesia "APAAAA????? #gubag gedumbreng krompyang). Sumpah???? batinku saat itu. Tapi ya begitulah teman teman, jangan hanya menilai orang dari fisik atau perilakunya saja. Dia juga pinter, asli yang ini. Dia sering ditanyain sama teman temannya. Gue menduga dialah yang terpintar di ruangan itu. Dan pendapatku ini disertai dengan beberapa bukti yang kemudian terungkap. Diantaranya, walaupun dia lulusan D3 (sepertinya ya, aku yakin 90%) tapi dia merupakan lulusan UGM, Universitas Gadjah Mada...really GAJAH MADA, bukan Gajah Mungkur ataupun Gajah Duduk men..(hahaha peace!) yang gue aja daftar kagak berani wkwk (nggak sih, bukannya nggak berani, nggak minat aja, abis minat gue di STAN sih. Ah kenapa jd bahas STAN, ntar gue mewek lagi. But really, aku sama sekali nggak daftar UGM baik itu SNM, SBM, UM). Dia cukup pintar kan berarti? Apa? Belum terlalu meyakinkan? Oke...aku tambahin fakta selanjutnya. Dia adalah lulusan SMAN 1 Yogyakarta alisan TELADAN! Mantap?? Jelas!! Susah kan masuk sana? emberrr...  Sebenernya gua bertanya tanya sih kenapa dia ambilnya D3, ibaratnya mau kedokteran juga pasti diterima lah asal ada usaha tentunya. Kenapa ya kira kira? Beneran deh gue penasaran banget. Tapi kalo nggak salah denger, dia juga ambil geografi (geografi kah? atau apa ya? Pokoknya IPS gitu lah). Dan itu kayanya S1 sih. So, he is smart, cheerful, kind, humble, etc. Sumpah gue kagum. Gue jadi minder kalo seruangan sama dia, jadi berasa bego hahaha. Oiya dia juga orangnya sederhana, apa adanya, pinter bahasa inggris (sumpah sekarang aku tambah penasaran kenapa dia ngga milih jurusan yang lain). Dia juga sering disuruh milihin nama buat saudara saudaranya lho, dia juga kadang nasehatin mahasiswa yang bermasalah (kupikir aku udh cerita di atas) dan itu nasehatnya sumpah ya dewasa banget..bijak banget...nggak nyangka kalo dia mampu memproduksi quotes seindah itu. Tuh kan kalo udah cerita tentang seseorang bisa ngga kelar kelar nih, ya intinya kali ini aku mau cerita bahwa aku ketemu sama orang yang sungguh membuat aku penasaran, membuat aku nyaman walaupun dia melakukannya secara tidak langsung dan sebenarnya bukan untukku. Dan sekaligus membuatu tidak nyaman karena kecerdasan dan sifatnya yang membuat konsentrasiku terbelah antara mengerjakan tugasku dan penasaran serta bertanya tanya tentang dia. Aku seneng banget karna hari ini aku bisa menyapa dia pas aku mau pulang. Soalnya biasanya aku cuekin dia, abisnya aku bingung sih mau ngomong apa dan atas dasar apa aku menyapa dia. Tapi hari ini, akhirnya aku bisa ngobrol sama dia walau sebentar, dan akhirnya pamit ke dia deh pas mau pulang.

Cerita tentang Sahabat di Hari Kasih Sayang

            


          Kali ini, aku pingin banget cerita tentang salah satu temenku. Dia itu baik…baikkk banget. Dari awal kita temenan, dia selalu apa ya istilahnya mengayomi aku gitu lah. Aku sih pinginnya puitis nih nulisnya, tapi aku yakin pasti jatuhnya bakal alay! Yaudah lah enjoy dan pede aja lah ya hahaha…
Awal kita temenan itu karna bapak kita sama sama suka badminton, dan berlanjutlah ke kita para anak-anaknya yang pada temenan. Pas pertama ketemu aku mikir 'kok ni anak rada aneh ya…' hehehe. Terus dia membujuk aku untuk satu kos sama dia gitu, aku sih saat itu netral netral aja. Usut punya usut, dia diminta bapakku buat membujuk aku karna waktu itu aku bersikukuh antara hidup dan mati nggak mau pindah dari kos pertamaku yang notabene kecil dan mahal cuma karna disitu aku bisa kumpul kebo gabung sama temen-temenku. Alhasil, aku terbujuk juga. Aku bersyukur sih dia mau jadi temenku, dia mau bantu bapakku buat bujuk aku. Padahal dia berhak sih buat nggak bantu, buat cuma pura-pura bantu gitu lah, tapi toh dia memilih buat serius bantu. Padahal aku bukanlah anak yang menyenangkan pada saat itu. Makasih yang pertama dari aku, karena kamu memilih untuk memulai pertemanan dengan aku.
Dari waktu ke waktu, karna emang kita satu kos ya, jadi ya tambah akrab lah. Kita sering ngobrol ngalor ngidul ngga jelas, mulai saling terbuka, mulai saling curhat ala ala anak alay haha pokoknya seru lah, bisa sampe berjam-jam dan lupa waktu. Sampe sering tuh ibu kos teriak teriak nyuruh kita sholat maghrib dulu karna saking asyiknya kita ngobrol. Makasih yang kedua dari aku, karna kamu adalah temen ngobrol yang nyaman dan seru buat aku.
Yang namaya sekolah ya, kan sering kita dapat masalah, baik itu tugas yang bejibun, pelajaran yang susah dimengerti, maupun masalah konflik antarteman. Tapi percaya nggak percaya nih, aku tuh jaraaaaaaang banget ribut sama dia. Hampir nggak pernah. Padahal saat itu aku adalah anak yang egois, tidak menyenangkan, yah gitu lah pokoknya. Makasih yang ketiga dari aku, karna kamu udah banyak ngalah buat aku, aku tau kok.
Aku sering diajak dia jalan-jalan, pertama kali kita sekolah itu dia bawa sepeda, terus aku ngikut-ngikut deh haha. Kalo hari libur, kita sering muter muter kota atau sekadar jalan-jalan membunuh bosan. Kita suka ngakak nggak tau tempat, suka malu-maluin, aduh parah deh. Tapi asli ngangenin….Makasih yang keempat dari aku, karna kamu udah ngajarin aku banyak hal tentang kehidupan.
Sekarang kita udah nggak bareng lagi, udah lumayan lama sih sebenernya. Aku liat kamu udah berubah banyak, tambah dewasa, tambah cantik, tambah pinter, tapi aku seneng karna sikapmu nggak berubah ke aku. Aku tau aku nggak pernah berani ngomong langsung ke kamu, tapi aku harap kamu bisa membacanya dari sorot mataku, bahwa aku bahagia banget bisa kenal sama kamu. Walaupun kita sering berselisih, walaupun aku sering buat kamu sedih, kesel, emosi, tapi aku udah sayang sama kamu dari dulu, dan begitu pun sebaliknya kan, aku yakin deh. Dan sekarang, setelah kita udah ngga seatap lagi, rasa sayang itu terus bertambah dan makin jelas di hati, jadi sebuah kenangan yang kadang bikin aku suka senyum senyum sendiri kalo pas turun hujan malem malem dan ngga ada kerjaan. Pokoknya semoga sukses ya buat kita berdua!